Isi Iklan: Susunan kepengurusan baru PDI Perjuangan lima tahun mendatang nyaris tanpa kejutan. Inikah pertanda PDIP menjemput partai yang bernasib nol koma?
Tidak ada kejutan. Itulah akhir dari demokrasi di PDIP. Setelah Megawati Soekarnoputri kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP sejak 1993 lalu, antiklimaks kembali ditunjukkan dengan susunan kepengurusan PDIP periode 2005-2010.
Wacana yang berkembang pra kongres pun nyaris tak terwujud. Mulai soal eksistensi Wakil Ketua Umum serta munculnya nominasi para sekjen dari kalangan muda, pupus dengan berakhirnya Kongres PDIP.
Megawati mengaku memang tidak mudah membentuk kepengurusan PDIP untuk lima tahun ke depan. Ia mengakui, kader PDIP banyak yang bagus dan pintar, hanya saja tempat yang tersedia cukup terbatas.
"Ternyata tidaklah begitu mudah untuk bisa memilih mereka yang nantinya akan membantu saya di DPP partai karena banyak orang yang bagus, pintar-pintar, hanya tempatnya terbatas," akunya, kemarin.
Susunan pengurus baru PDIP memang tak memuaskan semua pihak. Setidaknya posisi Sekjen yang diisi Tjahjo Kumolo nyaris membuyarkan spekulasi dan harapan publik selama ini dengan munculnya figur muda progresif di PDIP seperti Maruarar Sirait, Ganjar Pranowo, dan Effendi MS Simbolon.
selanjutnya
http://facebookkita.com/2010/04/14/pdip-akankah-menjadi-partai-nol-koma/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar